Salah satu kelemahan metoda perhitungan suku bunga Repricing Model
yang telah kita bahas pada tulisan yang lalu adalah dipergunakannya book
value accounting system, satu system yang mencatat asset dan liabilitas
berdasarkan nilai historis, maka dampak dari perubahan suku bunga hanya
akan terjadi pada current interest income or interest expense. Hal ini
berarti hanya berpengaruh pada net interest income (NII) dalam income
statement, tidak pada nilai pasar asset dan liabilitas pada neraca.
Seperti kita ketahui surat berharga dengan bunga tetap yang berjangka
panjang akan sangat sensitif terhadap perubahan suku bunga. Bila suku
bunga naik, maka nilainya akan menurun dengan tajam. Sebaliknya, bila
suku bunga menurun nilainya akan meningkat dengan tajam pula. Dengan
demikian keuntungan atau kerugian dari assets atau liabilitas akan
tercermin di neraca apabila menggunakan system nilai pasar (market value
accounting system).
Maturity Model merupakan model untuk menghitung risiko suku
bunga dengan mendasarkan diri pada nilai pasar yang akan mencerminkan nilai
ekonomis secara wajar, sehingga bila diadakan likidasi assets dan liabilitas
dalam portofolionya akan mendapatkan harga sesuai harga pasar pada saat
likidasi dilakukan.
Sebelum membahas lebih lanjut liku-liku penerapan maturity model terhadap portofolio neraca, ada beberapa pengertian untuk kita fahami terlebih dahulu:
1. Bahwa pengertian jangka waktu dari portofolio asset atau portofolio liabilitas adalah rata-rata tertimbang dari
seluruh asset atau liabilitas dalam portofolio yang bersangkutan.
Mi = Wi1 Mi1
+ Wi2 Mi2 + . . . . . . Win Min
Dimana:
Mi =
rata-rata tertimbang dari assets/liabilitas tertentu berdasarkan jangka
waktunya.
MA = rata-rata
tertimbang dari assets berdasarkan jangka waktunya.
ML =rata-rata
tertimbang dari liabilitas berdasarkan jangka waktunya
Wij = assets/liabilitas penting dalam portfolio, dinilai berdasar harga pasar relatif
terhadap harga/nilai pasar seluruh assets atau liabilitas.
terhadap harga/nilai pasar seluruh assets atau liabilitas.
Mij = maturity dari jth asset atau liabilitas, dan j
=1 . .
. . n
2. Maturity
gap: perbedaan antara rata-rata
tertimbang jangka waktu assets dengan rata-rata tertimbang jangka waktu liabilitas.
MA
– ML
Perbedaan tersebut dapat positif, negatif atau 0.
Umumnya
bank mempunyai maturity gap, MA –ML
> 0 yaitu rata-rata jangka
waktu assets lebih lama dari rata-rata jangka waktu liabilities.
waktu assets lebih lama dari rata-rata jangka waktu liabilities.
3. Perubahan equitas/net
worth merupakan hasil dari perubahan assets dan perubahan liabilitas.
∆E = ∆A - ∆L
(perubahan net worth) (perubahan nilai pasar assets) (perubahan nilai pasar liabilitas)
Mari kita lihat proforma neraca PT.Bank ABC sebagai berikut
Neraca Bank ABC
(milyar Rp)
(0 x 50) + (15 x 170) + (30 x 300) 0 + 2550 + 9000
b.
Bila
suku bunga seluruh assets dan seluruh liabilitas naik 1%, maka maturity gap- nya akan berubah. Untuk menghitungnya perlu dilihat terlebih dahulu
perubahan nilai dari unsur aktiva dan pasivanya sebagai berikut:
1
Note: disini R = (8 % + 1%)/12 = 0,0075, dan pangkat (12 x 30) = 360.
Jadi maturity gap-nya menjadi 23,43 – 5,05
= 18,38 tahun, naik dengan 3.62 th.
c. Nilai pasar dari Ekuitas:
Neraca Awal (A)
Marilah kita lihat bila perbedaan jatuh tempo asset dan liabilitas sengat besar:
Neraca (D)
(MA = 30 tahun dan ML = 1 tahun, atau mismatch 29 tahun)
Neraca Bank ABC
(milyar Rp)
Assets
Liabilitas dan Ekuitas
Kas 50 Giro 130
Kredit komersial, 15-th, 10%, Deposito, 5-th, 6%, balloon
balloon
payment 170 paymant 220
Mortgages, 30-th, 8% amortisasi Debenture, 20-th, 7% 120
bulanan 300 Ekuitas
50
------- ------
520
520
a.
Maturity
gap Bank ABC adalah:
(0 x 50) + (15 x 170) + (30 x 300) 0 + 2550 + 9000
MA =
----------------------------------------- =
-------------------- = 22,21 tahun
520 520
(0 x 130) + (5 x 220) + (20 x
120) 0 + 1100 + 2400
ML =
------------------------------------------ = --------------------- = 7,45 tahun
470 470
---------------
Maturity Gap- nya 14,76 tahun
Ada dua hal yang perlu
diperhatikan disini, yaitu:
1. Kas dan giro tidak mempunyai
jangka waktu
2.Total
liabilitas bukan Rp520 milyar melainkan Rp 470 milyar karena ekuitas bukan
liabilitas, tapi modal.
liabilitas, tapi modal.
Sisi aktiva: -
Kas, tidak berubah
- Kredit komersial dihitung
menggunakan formula bond value
1
1- ------------
(1+r)t FV
Nilai kredit = C x [--------------------] + -----------
r (1+r)t
1
1- ------------
(1,11)15 170
= 17 x [--------------------] +
---------- = 122,24 + 35,53 = 157,77
0,11 (1,11)15
- Mortgages:
menggunakan Exel PMT akan mendapatkan nilai angsurannya
per bulan sebesar 2.201,293, kemudian masukkan kedalam formula
bond value khusus untuk angsurannya:
per bulan sebesar 2.201,293, kemudian masukkan kedalam formula
bond value khusus untuk angsurannya:
1
1- ---------------
(1,0075)360
Nilai mortgages = 2.201.293
x [--------------------] = 273.581
0.0075
Note: disini R = (8 % + 1%)/12 = 0,0075, dan pangkat (12 x 30) = 360.
(0 x 50) + (15 x 157,77) + (30 x 273.581)
MA
= ---------------------------------------------------
(20 +
157,77) + (273.581)
2.366,55 + 8.207,43
=
-------------------------
451.351
= 23,43
tahun, atau naik sebesar 1,22 tahun.
Sisi pasiva: dihitung perubahan nilai liabilitasnya
sebagai berikut:
-
Giro
tidak ada perubahan nilai.
-
Deposito
akan berubah menjadi :
1
1-
------------
(1,07)5
220
Nilai deposito = 13,2 x
[--------------------] + -----------
0,07 (1,07)5
= 54,12 +
156,86 = 210,98
-
Debenture:
1
1- ------------
(1,08)20 120
Nilai debenture = 8.4 x
[--------------------] + -----------
0.08 (1,08)20
= 82.472 + 25.745 = 108,22
(0 x
130) + (5 x 210,98) + (20 x 108,22) 2.269,89
ML =
-------------------------------------------------- = ----------- = 5,05
tahun
130 + 210,980+ 108,22 449,2
c. Nilai pasar dari Ekuitas:
Untuk memudahkan
menghitungnya kita susun neraca barunya sebagai berikut:
Assets
Liabilitas dan Ekuitas
Kas
50,00 Giro
130,00
Kredit komersial, 15-th, 10%, Deposito, 5-th, 6%, balloon
balloon payment 157,77 payment 210,98
Mortgages, 30-th, 8%
amortisasi Debenture,
20-th, 7% 108,22
bulanan 273,58 Ekuitas 32,15
-------- ------
481,35 481,35
Terlihat
disini, ekuitas turun dari Rp 50 menjadi Rp32,15 = Rp17,85 milyar atau 35,7%
hanya karena kenaikan suku bunga 1%.
Kita
juga dapat menghitung perubahan ekuitas dengan mempergunakan formula diatas;
∆E = ∆A
- ∆L
= (520-481,35) - (
470 – 449,2)
= -38,65 –
(-20,8)
= -
Rp 17,85 milyar.
Karakteristik Instrumen yang Berbunga Tetap
Ada tiga prinsip yang
berlaku baik terhadap assets maupun liabilitas yang berbunga tetap
(fixed
rate) yaitu:
1. Naik atau (turunnya) suku bunga akan
mengakibatkan turun atau
(naiknya) harga/nilai pasar.
2.
Semakin panjang jangka waktu jatuh temponya,
semakin besar pengaruh perubahan suku bunga terhadap nilai pasarnya.
3.
Semakin
panjang jangka waktu jatuh temponya, maka penurunan nilai pasarnya akibat
kenaikan suku bunga akan semakin besar namun dengan derajat yang semakin
mengecil (diminish).
Ketiga prinsip
untuk individual asset maupun liabilitas di atas berlaku pula terhadap portofolio
Assets dan Liabilitas sebuah lembaga keuangan (LKI)
Marilah kita
simplifikasikan sebuah neraca PT.Bank DEF yang menggunakan market value accounting system serta dengan kondisi MA > ML
menjadi sebagai berikut:
Assets Liabilities
Long-term assets (As) Short-term liabilities (Ls)
E = As – Ls,
Ini adalah net worth atau true equity value (E) dari
LKI,
dan ini juga berarti nilai ekonomis pemilik (owners).
Neraca Awal (A)
(miliar
Rp)
Assets Liabilities
A = 200 (3-th, 10% coupon) L = 190 (1-th Dep, 8% rate)
. . E = 10
200 200
Neraca (B)
(Setelah terjadi kenaikan bunga 1 %)
F + C
Menggunakan formula: PB1 = ---------
(1 + R)
- dimana:
- PB1 = harga obligasi (bond price)
- F = nilai par obligasi (face value)
- C = kupon
- R = suku bunga
- PD1 = nilai deposito
Assets Liabilities
20 20 20 + 200 15,2 + 190
A = (PB3 = ---- + ----- + ---------) = 195,11 L = (PD1= -----------) = 188,26
1.11 1.112 1.113 1.09
E = 6,85
----- --------- 195,11 195.11
Atau ∆E = ∆A - ∆L
- 3,15 = (- $4,89) - (- 174)
Dengan maturity gap (3-1=2-tahun) dan kenaikan bunga 1% maka net worth akan turun sebesar (10 – 6,85 = 3,15) atau 31,5%.
Pertanyaan:
Berapakah kenaikan suku bunga yang dapat menghabiskan seluruh Equity ($10m), sehingga terjadilah Economically insolvent?
Neraca (C)
(Ketika Bank mulai menjadi insolvent setelah kenaikan suku bunga)
Assets Liabilities
A= 200 (MA=3-th,10%) L = 190 (ML=1-th,8%)
E = 10
------ -------
200 200
Bunga naik dengan 4,5%:
Assets Liabilities
20 20 20 + 200 15,2 + 190
A = (PB3 = ---- + ----- + ---------) = 179,27 L = (PD1= -----------) = 182,40
1.145 1.1452 1.1453 1.12
E = - 3,13
179,27 179,27
Dengan kenaikan suku bunga 4,5%, maka ekuitas menjadi negatif Rp 3,13 mily.
Extreme Maturity Mismatch Neraca (B)
(Setelah terjadi kenaikan bunga 1 %)
F + C
Menggunakan formula: PB1 = ---------
(1 + R)
- dimana:
- PB1 = harga obligasi (bond price)
- F = nilai par obligasi (face value)
- C = kupon
- R = suku bunga
- PD1 = nilai deposito
Assets Liabilities
20 20 20 + 200 15,2 + 190
A = (PB3 = ---- + ----- + ---------) = 195,11 L = (PD1= -----------) = 188,26
1.11 1.112 1.113 1.09
E = 6,85
----- --------- 195,11 195.11
Atau ∆E = ∆A - ∆L
- 3,15 = (- $4,89) - (- 174)
Dengan maturity gap (3-1=2-tahun) dan kenaikan bunga 1% maka net worth akan turun sebesar (10 – 6,85 = 3,15) atau 31,5%.
Pertanyaan:
Berapakah kenaikan suku bunga yang dapat menghabiskan seluruh Equity ($10m), sehingga terjadilah Economically insolvent?
Neraca (C)
(Ketika Bank mulai menjadi insolvent setelah kenaikan suku bunga)
Assets Liabilities
A= 200 (MA=3-th,10%) L = 190 (ML=1-th,8%)
E = 10
------ -------
200 200
Bunga naik dengan 4,5%:
Assets Liabilities
20 20 20 + 200 15,2 + 190
A = (PB3 = ---- + ----- + ---------) = 179,27 L = (PD1= -----------) = 182,40
1.145 1.1452 1.1453 1.12
E = - 3,13
179,27 179,27
Dengan kenaikan suku bunga 4,5%, maka ekuitas menjadi negatif Rp 3,13 mily.
Marilah kita lihat bila perbedaan jatuh tempo asset dan liabilitas sengat besar:
Neraca (D)
(MA = 30 tahun dan ML = 1 tahun, atau mismatch 29 tahun)
Assets
Liabilities
A = 200 (MA
= 30 th, rate 10%) L = 190
(ML = 1 th, rate 8%)
E = 10
------------
---------
200 200
Bunga naik dengan 0,5%
1
1- ------------
(1,105)30
200
Nilai
Assets = 20 x [--------------------] +
----------- = 180,95 + 10,00 = 190,95
0,105 (1,105)30
205,2
Nilai
liabilitas = ------------ = 189,12
1,085
Ekuitas menjadi 190,95 – 189,12 = Rp1,83 milyar.
Jadi bila bunga naik dengan 0.5% saja, maka ekuitas sudah hampir habis, tinggal Rp1,83 milyar atau
turun Rp 8,17 milyar ekuivalen dengan 81,7%
Kalau kita
perbandingkan antara Neraca (C) dan Neraca (D), terlihat bahwa:
Smaller maturity gap (2 tahun pada kondisi Neraca C) memerlukan perubahan suku bunga yang
jauh lebih besar ( sekitar kenaikan suku bunga 5%) untuk menghabiskan seluruh ekuitas, sedangkan dengan maturity
gap yang besar (29 tahun pada kondisi Neraca D) hanya memerlukan kenaikan
suku bunga tidak sampai 1% sudah akan menghabiskan ekuitasnya.
Immunize (Kekebalan)
Yang
dimaksud dengan kekebalan adalah bahwa, proteksi ekuitas terhadap pengaruh
buruk dari perilaku suku bunga akan dapat ditanggulangi sendiri oleh kemampuan
yang ada di dalam neraca itu sendiri. Secara teoritis dapat dilakukan dengan
mengupayakan agar:
MA
– LA = 0 (Weighted Average
Maturity Gap=0)
Namun demikian hal
tersebut perlu ditelaah lebih lanjut.
Drs.Koeswardojo
Soemonagoro MM,MBA
Dosen di Indonesia Banking School Jakarta
Mantan Direktur Bank Bumi Daya.
Dosen di Indonesia Banking School Jakarta
Mantan Direktur Bank Bumi Daya.