Pages

Wednesday 19 December 2012

PERDAGANGAN OBLIGASI

Oleh : Drs. Koeswardojo, MM.MBA


 

Obligasi atau juga dikenal sebagai bond, adalah merupakan surat hutang yang ditujukan kepada masyarakat oleh penerbit yaitu perusahaan atau pemerintah dan berjangka waktu panjang. Obligasi mempunyai nilai sehingga dapat diperdagangkan. 



Nilai awal saat diterbitkan disebut nilai pari atau face value (FV);pelunasan FV ini akan dilakukan oleh penerbit obligasi pada saat jatuh temponya, artinya selama jangka waktu masa obligasi tersebut tidak ada cicilan pokok hutang. Bunga yang ditawarkan penerbit obligasi dan dikenal sebagai kupon (coupon rate) dibayarkan setiap periode tertentu, misalnya setiap tahun (annually) atau setiap 6 bulan (semi annually). Pada umumnya coupon bersifat fixed, yaitu tidak berubah selama jangka waktu obligasi. Secara sederhana sebuah obligasi dapat digambarkan (feature of a bond) sebagai berikut:  

Nilai pari (Face Value, FV)                    Rp 10.000.000,-
Jangka waktu 5 tahun
Kupon (coupon rate) 8% p.a

Artinya penerbit obligasi pinjam uang dari pembeli obligasi sebesar Rp 10 juta.
Bunga akan dibayarkan setahun sekali sebesar 8% x Rp10 juta = Rp800.000,- per th.
Pada saat jatuh tempo, yaitu 5 tahun sejak penerbitan, pembeli obligasi akan menerima pelunasan sebesar pokok + bunga tahun terakhir yaitu Rp 10 juta + Rp 800.000 = Rp 10.800.000,-

Pada waktu penerbit mengeluarkan surat hutang (obligasi) dan menjualnya ke publik disebut sebagai pasar perdana (initial public offering, IPO). Karena sifatnya pembayaran pokok hanya dilakukan saat berakhirnya masa obligasi serta jangka waktunya panjang, maka pembeli/pemegang obligasi bila ingin mengakhiri kepemilikannya dapat menjualnya ke pasar, dan pasar ini disebut sebagai pasar sekunder (secondary market). Berapa harga jualnya akan tergantung pada kondisi bunga yang ada di pasar. Nilai obligasi sebetulnya mencerminkan penjumlahan present value dari kupon + present value dari pokok atau FV. Mari kita lihat penjabaran contoh di atas:

                                                        1
                                             1- ------------
                                                    (1+r)t                  FV
       Harga Bond  = C x [--------------------] + -----------
                                                       r                     (1+r)t

C = nilai kupon dalam Rp, tidak berubah sepanjang waktu obligasi: 8% x Rp10 juta = Rp800.000,-
r = suku bunga yang dikehendaki pasar/ suku bunga pasar
t = jangka waktu sampai obligasi jatuh tempo
FV = Face Value atau nilai pari atau hutang pokok.
                              1
                   1- (------------)
                           (1+r)t                  
       C x [--------------------]   ------ adalah Present Value (PV) dari kupon, sedangkan
                               r       

                  FV
          ---------------    --------- adalah PV dari pokok / Face Value
              ( 1 + r) t  


Mari kita lihat beberapa skenario sebagai berikut:

  1. Pada saat perusahaan melakukan IPO, kondisi bunga di pasar adalah 8% p.a. maka dengan harga berapa obligasi tersebut dapat diserap pasar?

                                                        1
                                             1- ------------
                                                    (1+r)t                  FV
       Harga Bond  = C x [--------------------] + -----------
                                                       r                     (1+r)t

                                                                1
                                                     1- ------------
                                                            (1,08)5             10.000.000
                            = 800.000 x [--------------------] + ---------------
                                                             0.08                     (1,08)5

                         = 3.194.168,02  +  6.805.831,98 = Rp 10.000.000,-

Disini kupon obligasi besarnya = bunga pasar, maka orang akan bersedia membeli obligasi tersebut dengan harga pari, yaitu Rp 10.000.000,-
     
  1. Pada awal tahun kedua, bunga pasar naik menjadi 9% p.a. Berapakah harga obligasi pada saat itu?

                                                                1
                                                     1- ------------
                                                            (1,09)4             10.000.000
    Harga bond    = 800.000 x [--------------------] + ---------------
                                                             0.09                     (1,09)4

                         = 2.591.775,90  +  7.084.252,11 = Rp 9.676.028,01

Ternyata harga obligasi tersebut turun menjadi Rp 9.676.028,01 karena bunga pasar naik dari 8% menjadi 9%. Logikanya adalah calon pembeli berkeberatan membayar harga sebesar Rp 10 juta karena dia hanya akan menerima kupon 8% p.a. sedang bila dia masuk kepasar, katakanlah membeli deposito, akan mendapatkan bunga 9% p.a. Oleh karena itu dia bersedia untuk membeli obligasi tersebut bila harganya turun menjadi Rp 9.676.028,01 yaitu turun sebesar Rp323.971,99 atau  3,24%.
Harga obligasi di bawah harga pari, disebut sebagai discount bond.

  1. Bila pada awal tahun ke-2 bunga pasar turun 1% menjadi 7% p.a. maka harga obligasinya menjadi

                                                                1
                                                     1- ------------
                                                            (1,07)4             10.000.000
    Harga bond    = 800.000 x [--------------------] + ---------------
                                                             0.07                     (1,07)4

                         = 2.709.769,01  +  7.628.952,12 = Rp 10.338.721,13

Harga obligasi akan naik sebesar Rp 338.721,13 atau 3.38% menjadi Rp             10.338.721,13.

Harga obligasi di atas harga pari, disebut sebagai premium bond.
Perhatikan di sini nilai kupon (C) tidak berubah meskipun bunga pasar berubah, dan bunga pasar akan merubah nilai r di dalam persamaan harga bond tersebut.

  1. Sekarang kita lihat apabila bond dengan feature tersebut diatas namun jangka waktunya bukan 5 tahun tetapi 13 tahun. Bila suku bunga pasar naik dengan satu % menjadi 9% p.a pada awal tahun kedua, maka perubahan harganya akan menjadi:

                                                                1
                                                     1- ------------
                                                            (1,09)12             10.000.000
    Harga bond    = 800.000 x [--------------------] + ---------------
                                                             0.09                     (1,09)12

                         = 5.728.580,22  +  3.555.347,25 = Rp 9.283.927,47

Harga opbigasi turun sebesar Rp 716.072,53 atau 7.16%.


Kalau kita perbandingkan skenario 2 dan scenario 4, kondisi pasar sebetulnya sama yaitu suku bunga naik dengan 1%, namun penurunan harga obligasi skenario 4 jauh lebih besar, yaitu 7,16% dibanding 3,24%. Hal ini terjadi karena jangka waktu obligasi skenario 4 adalah 13 tahun sedangkan skenario 2 hanya 5 tahun. Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa, semakin panjang jangka waktu obligasi akan semakin besar risiko yang dihadapi pembeli obligasi dengan bunga tetap. Penurunan harga tersebut sifatnya diminishing yaitu turun dengan kecepatan yang semakin kengecil.

Kesimpulan:

Untuk sekuritas dengan bunga tetap, maka:

1. Bila suku bunga pasar naik, maka nilai sekuritas menurun, dan sebaliknya bila suku bunga turun maka nilai sekuritas meningkat.

   2. Semakin panjang jangka waktu obligasi, maka penurunan nilai sekuritas semakin besar bila suku bunga meningkat. 

   3. Penurunan harga yang terjadi dengan kecepatan yang menurun / diminishing.




                                                 Drs Koeswardojo Soemonagoro, MM. MBA
                                                   Dosen di Indonesia Banking School Jakarta
                                                          Mantan Direktur Bank Bumi Daya



Artikel Terkait:

0 comments:

Post a Comment